Diawali pagi yang begitu cerah, karena aku belum mempunyai kegiatan rutin alias pekerjaan, aku awali hari ini dengan menuju kantor pos untuk mengirim berkas lamaran yang dianjurkan oleh tanteku di kota Bogor. Hampir 2 jam aku mengantri disana karena bertepatan dengan pengambilan pensiunan di kantor pos tersebut. Selesai itu aku pun bergegas menuju ATM untuk mengambil sejumlah uang untuk membayar kredit motorku yang belum selesai. Di ATM lagi-lagi harus mengantri, dengan sabar pun aku jalani. Selesai bergegaslah aku menuju tempat membayar kredit motor ku, ku bayar lah dan selesai.
Melihat indikator bensin pada motor ku sudah setengah habis, aku mengalihkan tujuan ku menuju salah satu pom bensin, seperti biasa di pom bensin pun harus mengantri lagi, mengantri lah aku menuju giliran. Ketika mengantri aku dapat giliran sebelah kiri, namun sebelah kanan cepat dalam proses pengisian bahan bakar, karana tak ada yang mengantri di sebelah kanan aku pun segera mengambil lajur pengisian bahan bakar sebelah kanan. Didepan antrian ku ada seorang ibu dan anaknya, yup anak nya seorang gadis, gadis itu pun manis (manis dalam penilaian ku, karena penilaian setiap orang pasti berbeda-beda). Aku pun terpesona karena dia, anehnya ibunya seolah tahu aku sedang mengagumi anaknya, seolah ibunya pun terus memandangi ku (mungkin aku disangka penjahat,,,xixixixi maaf tak bermaksud berprasangka jelek). MElajulah motor gadis itu beserta ibunya, tiba giliranku,,, bisa FULL TANK ucap ku,,,xixixxixixi.
Selesain mengisi bahan bakar melajulah aku menuju suatu tempat yang biasa aku kunjungi untuk menghilahkan penatku karena keadaan ku saat ini. Ya Kalau boleh jujur aku sudah mencapai tahap frustasi. Bermainlah game aku disana, ya herannya hari ini aku begitu beruntung dalam memainkan salah satu game disana. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 6.30 pm (setengah tujuh malam). Lagi-lagi aku tinggal kan kewajiban ibadah ku hari ini, nambah dosaku lagi (Ya Allah aku memang hambamu yang paling hina, tapi berikanlah petunjukMu selalu untukku,, AMIN).
Sampai dirumah, kembali rasa frustasiku belum juga hilang, walaw sudah agak sedikit berkurang, aku pun lanjut dengan bermain PC, alias main internet, sekalian mengirim lamaran kembali. Aku teringat aku mendapatkan film dari temanku, aku pun tak lupa menontonnya. Mungkin dari judul agak vulgar, tapi jangan lihat dari judulnya, lihat isi cerita film itu. Ceritanya tentang seorang pria yang begitu mencintai seorang wanita. Seorang pria yang bisa mencintai gadis itu tanpa melihat masa lalunya (memang dalam film itu masa lalu gadis itu kelam). Bukan bermaksud cengeng tapi aku kembali terharu saat menonton film tersebut, sama halnya saat aku menonton bagian pertama film tersebut. Disitu Air Mata Ku Menetes Untuk Malam Ini, bukan cuma itu saja, aku teringat pada seseorang yang dulu benar-benar aku sayangi, sebenarnya sampai saat ini pun masih,ixixixixxi (maaf bukan bermaksud lebay). Tak tertahan air mata ini. Hal yang kembali terulang adalah kembali bertengkarnya kedua orang tua ku, walau aku seorang pria, tapi aku tak bisa menerima keadaan ini. Aku tahu keadaan ini karena aku, Aku yang merasa aku yang membebani keluarga ini, karena adikku sudah mempunyai kehidupan yang bisa dibilang akan cerah (maaf tidak bisa menyebutka jenis pekerjaan). Seketika aku pun emosi dan berkata "sudah jangan bertengkar terus, apa tidak bosan kaya gini terus,". Lagi-lagi mulutku berucap "AKu memang bukan anak yang bisa membanggakan papa, yang hanya bisa membebani keluarga ini, aku tahu, tapi beri kesempatan sampai aku mempunyai pekerjaan apapun itu sampai aku keluar dari rumah ini tanpa harus membebani keluarga ini lagi". Emosi teruap air mata pun berjatuhan. Tak bisa berkata-kata lagi (Maaf ini bukan membuka aib sendiri tapi hanya ingin share saja, mohon maaf atas yang tidak suka atas cerita ku ini). 4th Oct 10
Melihat indikator bensin pada motor ku sudah setengah habis, aku mengalihkan tujuan ku menuju salah satu pom bensin, seperti biasa di pom bensin pun harus mengantri lagi, mengantri lah aku menuju giliran. Ketika mengantri aku dapat giliran sebelah kiri, namun sebelah kanan cepat dalam proses pengisian bahan bakar, karana tak ada yang mengantri di sebelah kanan aku pun segera mengambil lajur pengisian bahan bakar sebelah kanan. Didepan antrian ku ada seorang ibu dan anaknya, yup anak nya seorang gadis, gadis itu pun manis (manis dalam penilaian ku, karena penilaian setiap orang pasti berbeda-beda). Aku pun terpesona karena dia, anehnya ibunya seolah tahu aku sedang mengagumi anaknya, seolah ibunya pun terus memandangi ku (mungkin aku disangka penjahat,,,xixixixi maaf tak bermaksud berprasangka jelek). MElajulah motor gadis itu beserta ibunya, tiba giliranku,,, bisa FULL TANK ucap ku,,,xixixxixixi.
Selesain mengisi bahan bakar melajulah aku menuju suatu tempat yang biasa aku kunjungi untuk menghilahkan penatku karena keadaan ku saat ini. Ya Kalau boleh jujur aku sudah mencapai tahap frustasi. Bermainlah game aku disana, ya herannya hari ini aku begitu beruntung dalam memainkan salah satu game disana. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 6.30 pm (setengah tujuh malam). Lagi-lagi aku tinggal kan kewajiban ibadah ku hari ini, nambah dosaku lagi (Ya Allah aku memang hambamu yang paling hina, tapi berikanlah petunjukMu selalu untukku,, AMIN).
Sampai dirumah, kembali rasa frustasiku belum juga hilang, walaw sudah agak sedikit berkurang, aku pun lanjut dengan bermain PC, alias main internet, sekalian mengirim lamaran kembali. Aku teringat aku mendapatkan film dari temanku, aku pun tak lupa menontonnya. Mungkin dari judul agak vulgar, tapi jangan lihat dari judulnya, lihat isi cerita film itu. Ceritanya tentang seorang pria yang begitu mencintai seorang wanita. Seorang pria yang bisa mencintai gadis itu tanpa melihat masa lalunya (memang dalam film itu masa lalu gadis itu kelam). Bukan bermaksud cengeng tapi aku kembali terharu saat menonton film tersebut, sama halnya saat aku menonton bagian pertama film tersebut. Disitu Air Mata Ku Menetes Untuk Malam Ini, bukan cuma itu saja, aku teringat pada seseorang yang dulu benar-benar aku sayangi, sebenarnya sampai saat ini pun masih,ixixixixxi (maaf bukan bermaksud lebay). Tak tertahan air mata ini. Hal yang kembali terulang adalah kembali bertengkarnya kedua orang tua ku, walau aku seorang pria, tapi aku tak bisa menerima keadaan ini. Aku tahu keadaan ini karena aku, Aku yang merasa aku yang membebani keluarga ini, karena adikku sudah mempunyai kehidupan yang bisa dibilang akan cerah (maaf tidak bisa menyebutka jenis pekerjaan). Seketika aku pun emosi dan berkata "sudah jangan bertengkar terus, apa tidak bosan kaya gini terus,". Lagi-lagi mulutku berucap "AKu memang bukan anak yang bisa membanggakan papa, yang hanya bisa membebani keluarga ini, aku tahu, tapi beri kesempatan sampai aku mempunyai pekerjaan apapun itu sampai aku keluar dari rumah ini tanpa harus membebani keluarga ini lagi". Emosi teruap air mata pun berjatuhan. Tak bisa berkata-kata lagi (Maaf ini bukan membuka aib sendiri tapi hanya ingin share saja, mohon maaf atas yang tidak suka atas cerita ku ini). 4th Oct 10
0 comments:
Post a Comment