Link 1
Link 2
Link 3
Yang kemudian menjadi tanda tanya adalah di Inggris ataukah di India mula-mula permainan seperti yang sekarang dilakukan? Bukti-bukti menunjukkan di Indialah mula-mula peraturan permainan olahraga ini ditulis. Ini terjadi tahun 1870-an.
Juga tanda tanya besar bagaimana nama permainan ini berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand) selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak “burung” itu ke depan dan ke belakang selama mungkin. Permainan macam ini sudah dilakukan kanak-kanak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (Thailand), Yunani dan Cina. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock.
Pada abad ke-l6 permainan semacam itu terkenal diantara anak-anak. Pada abad berikutnya, permainan yang biasa disebut juga jeu de volant ini menjadi pengisi acara saat-saat luang di banyak negara Eropa. Kadang-kadang dimainkan oleh satu orang yang memukul-mukul atau menepak-nepak kok itu ke atas, dengan satu atau dua penepak kayu. Sebuah permainan lain yang hampir sama featherball (dengan bola dari kulit ayam yang lunak) dimainkan di Denmark, Jerman, Perancis, dan Swedia.
Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik tersendiri. Jika ditepak atau dipukul keatas maka begitu "jatuh" (menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bisa terbentuk kok seperti sekarang, ada kepala dengan salah satu ujung bulat dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis unggas? Bahan-bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok, yang bulat, sudah ada di sekitar kita, bisa ditemukan dalam buah-buahan atau batu. Pertanyaannya, bagaimana awalnya bulu-bulu itu bisa menancap ke kepala kok? Ada yang berpendapat, ketika orang sedang duduk di kursi dan di depannya meja tulis, dia melamun dan memikir sesuatu yang jauh. Tanpa disengaja dia mengambil tutup botol, yang terbuat dari gabus, dan kemudian menancap-nancapkan pena, yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah bentuk sederhana sebuah kok. Tentu ini tidak ada buktinya. Hanya kernudian memang terbentuk alat permainan seperti itu, yang sctiap kawasan berbeda bentuknya.
Apapun evolusi yang terjadi disekitar alat-alatnya, pada abad ke-19 permainan itu menyebar luas di kawasan pinggiran kota-kota Inggris. Rumah-rumah besar dengan ruangan-ruangan dan halaman luas menjadi tempat yang subur bagi permainan itu. Tidak terkecuali di Badminton House tadi. Keluarga Sommerset yang teiah tinggal di rumah itu sejak zaman Charles II kemudian mendapat anugerah gelar sebagai Duke of Beaufort. Di Badminton House itu kini masih ditemukan koleksi menarik peralatan permainan battledore dan shuftlecock-nya. Cock zaman itu dua kali lebih besar dan berat dibanding yang ada sekarang. Panjang "raket" atau battledore-nya sekitar setengah meter dengan kepala bulat. Tidak ada senar. Kayu penepak itu ditutup kertas kulit sehingga kalau seseorang memukul menimbulkan bunyi seperti orang memukul tambur. Begitulah bunyi yang terdengar jika di ruang depan (Front Hall) Badminton House sedang ada permainan battledore. Semua alat itu tersedia di istana ini dan orang yang akan main tinggal datang.
Pada tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort Ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan ini. Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980) anak-anak Duke-tujuh laki-laki dan empat perempuan-inilah yang mulai memainkannya di Ruang Depan. Lama-lama mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan tali antara pintu dan perapian dan bermain dengan menyeberangkan kok melewati tali itu. Itulah awal net. Akhir tahun 1850-an mulailah dikenal jenis baru permainan itu. Tahun 1860 itu ada seorang penjual mainan dari London-mungkin juga penyedia peralatan battledore - bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore-a new game. Tulisan di situ menggambarkan terjadi evolusi permainan itu di Badminton House.
Cerita-cerita di atas didapat dari keturunan Duke of Beaufort yang sekarang. Lain lagi dengan cerita Sir George Thomas, yang selama 70 tahun bergerak di bulutangkis, sebagai pemain dan organisator. Dia dengan jelas memberi waktu tahun 1863-68 sebagai perkiraan awal dari badminton. Ia mengatakan, pada suatu pesta hujan turun dan orang-orang berusaha mencari suatu kegembiraan baru dari permainan battledare yang biasanya. Salah seorang peserta pesta memiliki gagasan cermerlang. "Ia merentangkan tali melintas ruangan dan menyingkirkan semua mainan anak-anak dan badmiton, pada bentuknya yang paling awal, terwujud. Terbukti, hal itu sesuai dengan selera pesta itu dan kemudian menjadi hiburan yang biasa diselenggarakan di rumah itu ... dan rumah itu betapapun dipercaya sebagai asal permainan itu" kata tokoh yang kemudian menyumbangkan piala untuk diperebutkan bagi kejuaraan beregu putra, Piala Thomas. Sir Thomas lebih menyebut seorang pengunjung pesta dibanding keluarga Duke. Betapapun, kemudian keluarga Duke-lah yang memperkenalkan permainan ini ke masyarakat.
Itu versi yang menyebut Inggrislah sebagai asal permainan itu. Versi lain menyebut India sebagai asal badminton. Tertulis dalam sebuah naskah tentang peraturan Lawn Tennis, Croquet, Racquets etc yang terbit tahun 1883. Di salah satu bagian yang terdiri dari 10 halaman, pengarang menyebut badminton sebagai 'tenis lapangan yang dimainkan dengan shuttlecock dan bukan bola’. Dalam pembukaan dia menulis tentang sejarah singkat permainan itu dalam empat paragraph kecil 'badminton pertama kali dimainkan; saya percaya di India dan diperkenalkan ke Inggris oleh Duke of Beaufort pada musim panas tahun 1874'. Siapa yang menulis naskah itu tidak diketahui.
Encyclopedia Britannica edisi tahun 1911 menulis tentang badminton: “Permainan ini tampaknya muncul di Inggris sekitar tahun 1873, tetapi sebelum itu dimainkan di India, yang saat itu masih popular." Nah, keterangan itu makin menambah tanda tanya tentang asal muasal badminton. Dari India atau Inggris?
Ada keterangan, perwira-perwira Inggris yang bertugas di India memainkan permainan yang sejenis dengan badminton, tetapi lebih superior, yang dikenal dengan nama Poona. Karena sangat menyukai permainan yang cepat itu, mereka membawa pulang ke Inggris, lengkap dengan peralatannya, terutama kok-nya. Lalu beberapa perwira ini diundang Duke of Beaufort untuk memainkannnya di Badminton House. Dari situ lalu dikenalkan kemasyarakat luas. Tentara Inggris tampaknya memang yang banyak bergaul dengan badminton ini. Ketika mereka kembali ke Inggris dan pensiun mereka tetap memainkannya di kawasan permukiman tempat mereka menghabiskan masa pensiun mereka, kebanyakan di daerah pantai seperti South Sea dan Bath. Bukti tentang ini pun tidak lengkap, sehingga tidak bisa dikatakan benar-benar terjadi. Tampaknya, baik para perwira atau pegawai Inggris yang ke India maupun keluarga Duke of Beaufort dan para tamunya yang sering berkunjung ke Badminton House mempunyai andil untuk pengembangan badminton ini.
Permainan itu sendiri berkembang pesat di India dan menjadi favorit untuk di luar gedung. Demikian terkenalnya sehingga hari Minggu pun orang lupa untuk pergi ke gereja demi main badminton, yang biasa disebut 'Sunday badminton'. Badminton dimainkan di Madras, Bombay (kini Mumbay), dan Calcutta. Peraturan pertama dikenalkan di Poona pada tahun l873, meskipun permainan itu sendiri hanya berfungsi sebagai sarana pergaulan dan belum ada kompetisi. Mereka yang kembali ke Inggris kemudian lebih serius memainkan badminton. Merekalah - antara lain S. S. C. Dolby, J.H.E. Hart, Bagned Wild, dan G.W. Vidal - yang kemudian berangsur-angsur menyusun peraturan permainannya. Klub-klub pun muncul dan pada tahun 1893 mereka bersepakat membentuk Persatuan Badminton Inggris (Badminton Association of England) dalam suatu pertemuan di Southsea, Hampshire. Pada tahun 1898 diselenggarakan turnamen terbuka, khusus ganda, di Guilford. Inilah tahun pertama badminton memasuki era kompetisi. Setahun kemudian dilangsungkan kejuaraan All England. Pada yang pertama kejuaraan hanya berlangsung satu tanggal 4 April dengan mengambil tempat di London-Scottish Drill Hall di Buckingham Gate, London. Peraturan yang lengkap sendiri baru bisa disusun tahun 1901 . Di situ diatur antara lain tentang lapangan yang bentuknya seperti sekarang. Sebelum Perang Dunia I badminton memasuki masa emasnya. Majalah Badminton Gazette pun dibuat, tujuannya agar berita-berita badminton mendapat tempat yang lapang, tidak seperti sebelumnya yang hanya menjadi berita kecil di majalah tennis, The Field. Kejuaraan All England sendiri terus berlangsung dan hanya sempat terhenti tahun 1915-1919 karena terjadinya Perang Dunia I dan 1930- 1946 karena meletusnya Perang Dunia II.
Sebelum tahun 1900 badminton menyebar ke Irlandia dan Skotlandia pada tahun 1907 menyeberang ke jajahan Inggris yang jauh seperti Afrika Selatan, British Columbia (Kanada sekarang), dan bahkan Kepulauan Falklands (dikenal di sini dengan nama Kepulauan Malvinas) dan New York. Meski tahun 1908 berdiri klub di Hamburg, Jerman, tetapi perkem-bangan di daratan Eropa memang tidak menggembirakan. Pada tahun 1920-an badminton menyebar ke Eropa Utara, Amerika Utara, dan Asia. Tahun-tahun itulah badminton masuk Malaya (kini Malaysia dan Singapura). Juga tahun-tahun itulah badminton masuk Indonesia. Di Eropa, Denmark memberi warna tersendiri pada olahraga itu. Negeri ini menjadikan badminton sebagai olahraga musim dingin dan membuat fasilitas yang bagus dengan membuat lapangan di dalam gedung. Dalam sepuluh tahun, Denmark sudah menghasilkan juara All England. Yang menjadi pelopor di negeri itu adalah Hans dan Alksel Hansen. Keduanya berkeliling negeri itu mempopulerkan badminton dan bahkan kemudian ikut menyebarkan ke Norwegia dan Swedia.
Menyeberang Lautan Atlantik badminton hinggap di British Columbia tahun 1914 dan tahun 1920-an menyebar ke berbagai kota Kanada. Tahun 1921 Kanada mengadakan kejuaraan pertamanya. Badminton juga menyebar ke Amerika Serikat, dengan New York sebagai kota persinggahan pertama. Hollywood juga disinggahi, dan sempat dibuat film Good Badminton untuk mengembangkannya. Namun baru 1905 Badminton menarik banyak perhatian masyarakat. Tahun itu terselenggara Seri Dunia yang mempertemukan Jack Purcell dari Kanada dan Jess Willard dari AS. Sekitar 3000 penonton memadati gedung di Seattle ini, dengan Purcell menang 15-7, 15-6, 15-9 dalam pertandingan the best of five match. Penggemar pun makin banyak, tercatat di seluruh AS 20.000 pemain dan ini memungkinkan didirikannya pabrik kok sendiri. Tahun 1936 berdiri American Badminton Association. Kejuaraan pertama diselenggarakan tahun berikutnya.
Perkembangan badminton yang cepat menjadi olahraga dunia itu menuntut dibentuknya sebuah badan internasional. Pada bulan Juli 1934 dibentuk Federasi Bulutangkis Internasional (International Badminton Federation, IBF) dengan Inggris Raya (Inggris, Irlandia, Wales, dan Skotlandia), Denmark, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai negara pendiri.
Ke timur, perkembangan di India ternyata lebih lambat dibanding di Malaya. Negara jajahan Inggris ini membentuk Persatuan Badminton Malaya (Badminton Association of Malaya, kini Malaysia, BAM) tahun 1934. Perkembangan di Malaya cepat sekali. Pada tahun 1938 tercatat sekitar 25.000 pemain, hampir separuh jumlah di Inggri saat itu. Buku Badminton Malaysia, Sejarah dan Perjuangan yang ditulis Dr. A. Fadzin Che Wan (Ensimal(M)sdn Bhd 1993), menceriterakan badminton itu pada mulanya dimainkan di sekolah-sekolah misionaris yang terdapat di Pulau Pinang, Ipoh, Kuala Lumpur, Malaka, dan Singapura. Dicatat permainan itu masuk tahun 1809 di Pulau Pinang, dengan dimainkan oleh pegawai-pegawai East India Company (semacam VOC milik Inggris). Tahun 1885 para isteri pegawai memainkannya di Hotel E & O di Pulau Pinang ini. Tahun 1920-1923 Sir George Thomas melawat ke Pulau Pinang dan mendapatkan permainan itu sudah digemari masyarakat di situ. Tahun 1925 berdirilah Persatuan Badminton Pulau Pinang.
Badminton pun dengan cepat menyebar ke berbagai penjuru negara itu. Tahun 1930-an permainan itu makin terkenal dengan kepulangan pelajar-pelajar yang menuntut ilmu di Inggris. Tahun 1937 mereka sudah mengadakan Kejuaraan Terbuka Malaya dan tahun itu juga mereka bergabung dengan IBF. Ketika kejuaraan beregu Piala Thomas pertama kali diselenggarakan tahun 1948 Malayalah yang pertama merebutnya. Pemain Malaya yang pertama menjadi juara di All England adalah Wong Peng Soon pada tahun 1950.
Piala Thomas sendiri adalah sumbangan Sir George Thomas pada tahun 1939 setelah IBF menyepakati adanya sebuah kompetisi beregu putra. Sayangnya Perang Dunia II menghalangi pelaksanaan kejuaraan itu dan baru bisa berlangsung tahun 1948. Pada final di Queen's Hall di Preston tiga peserta bertarung: Denmark yang juara zona Eropa (menundukkan Inggris 8-1), Amerika Serikat yang juara zona Amerika (mengalahkan Kanada 8-1). Dan Malaya yang langsung ke final mewakili zona Pasifik mengalahkan AS 6-3 dan bertemu Denmark di final. Malaya menang 8-1. Mulailah dominasi Asia di cabang olahraga ini. Dalam sejarahnya yang sudah 22 kali dilangsungkan, tak sekali pun negara di luar Asia yang merebut Piala Thomas. Indonesia menjadi perebut terbanyak yaitu 13 kali diikuti Malaya/Malaysia lima kali dan Cina empat kali.
Ini berbeda dengan yang terjadi di kejuaraan beregu putri Piala Uber. Pada kompetisi untuk berebut piala dari Betty Uber yang mulai dilaksanakan tahun 1956 ini, Amerika Serikat menjadi juara tiga kali-tiga kali pertama kejuaraan itu. Selebihnya, 16 kali, negara-negara Asialah yang meraihnya. Cina paling banyak dengan tujuh kali, Jepang lima kali, dan Indonesia tiga kali.
Dalam percaturan di luar arena perlandingan, badan dunia bulutangkis sempat terpecah menjadi dua, IBF dan World Badminton Federation (WBF). Ini terjadi pada saat memuncaknya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dalam pertarungan organisasi bulutangkis dunia, Blok Timur yang dipelopori Republik Rakyat Cina (RRC), membentuk WBF sebagai saingan IBF. Indonesia, meski beradadi kawasan Timur lebih condong ke Blok Barat meski tidak memutuskan hubungan dengan BlokTimur. Indonesia bahkan aktif dalam usaha mempersatukan kembali kedua organisasi itu. Tahun 1981 disepakati WBF melebur menjadi satu dengan IBF.
Persatuan inilah yang memungkinkan bulutangkis maju ketingkat yang lebih tinggi : Olimpiade. Meski sempat menjadi olahraga eksibisi di olimpiade Muenchen tahun 1972 (Indonesia antara lain diwakili Rudy Hartono), tetapi baru tahun 1992 dijadikan cabang resmi Olimpiade. Hasilnya: Di Olimpiade Barcelona itu Indonesia mengantongi dua medali olimpiade. Inilah emas pertama Indonesia di arena akbar olahraga sejak keikutsertaan di Olimpiade Helsinki tahun 1948.
Arena pertandingan tingkat dunia lain perlu mendapat catatan tersendiri. Kejuaraan beregu campuran (putra-putri) yang mulai diselenggarakan tahun 1989 memakai nama Bapak Bulutangkis Indonesia, Sudirman. Ketika pertama kali dipertandingkan di Jakarta tahun 1989 itu, Indonesialah yang merebutnya. Sesudah itu Cina empat kali membawanya pulang dan Korea tiga kali.
Untuk kejuaraan perseorangan, kejuaraan dunia IBF menyelenggarakan pertama kali tahun 1977 dengan tuan rumah Swedia. Pada kejuaraan di Malmoe ini Indonesia hanya merebut satu gelar yaitu ganda putra. Baru pada tahun 1980 ketika kejuaraan berlangsung di Jakarta, Indonesia membuat catatan tersendiri: merebut seluruh lima nomor yang dipertandingkan. Pada kejuaraan dunia tidak resmi All England, Indonesia juga mencatatkan salah seorang pemainnya sebagai pemegang rekor, Rudy Hartono merebut gelar delapan kali, dengan tujuh kali berturut-turut pada tahun 1968 sampai 1976. Ia gagal mencetak delapan kali berturut-turut tahun 1975 karena di final kalah dari Svend Pri dari Denmark.
Kini bulutangkis telah menjadi olahraga dunia. Mutu permainanpun makin tinggi. Orang tidak bisa main-main lagi jika ingin menjadi tingkat tertinggi. Asia memang tetap mendominasi, tetapi Eropa, melalui Denmark terutama mulai memiliki pola permainan yang tidak jauh berbeda dengan Asia. Asiapun harus waspada.
Sumber : sejarah bulutangkis indonesi PB, PBSI 2004 (forum diskusi ttg bulutangkis..bulutangkis.com)
Dari penemuan-penemuan di atas kemudian berkembanga sejalan dengan berkembangnya teknologi masa kini, Awal mula internet merupakan imbas atau hasil dari Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dari situlah asal mula ilmuwan belajar berkembang dan mengahasilkan teknologi internet, yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Berawal dari diluncurkannya satelit pertama oleh Uni Soviet bernama Sputnik, pemerintah AS kemudian meresponnya dengan membentuk badan riset bernama Advanced Research Projects Agency (ARPA). Badan ini berdiri di bawah Departemen pemerintahan US pada tahun 1957.
ARPA bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dapat diaplikasikan dalam bidang pertahanan dan militer. Itu termasuk kebutuhan Departemen Pertahanan, yang menginginkan adanya sebuah jaringan informasi yang tidak terpusat, sehingga saat jaringan satu rusak maka jaringan yang lain masih dapat digunakan.
Selanjutnya, pada tahun 1965, ARPA mensponsori penelitian dalam “Cooperative network of time-sharing computer”, yang menghubungkan komputer di Laboraturium MIT Lincoln dan Santa Monica, California. Di situ, digunakan saluran telepon berkecepatan 1.200 bps, yang beberapa waktu kemudian dihubungkan dengan komputer yang dimiliki ARPA.
Pada tahun 1969, dibentuklah ARPANET yang mengkhususkan diri pada penelitian soal jaringan komputer. ARPANET kemudian berhasil membuat sebuah jaringan yang terdiri dari empat node, yang menguhubungkan UCLA (Los Angeles), Stanford, University Santa Barbara (Santa Barbara), dan University of Utah di Utah.
Semakin hari semakin banyak lagi tempat yang terhubung. Setibaknya pada tahun 1971, ARPANET sudah menghubungkan 15 node yang memiliki 23 host. Pada tahun tersebut pengguna komputer juga sudah mulai berkomunikasi dengan pengguna lain dalam satu jaringan, mengunakan sebuah program pengirim pesan melalui jaringan, dan menjadi cikal bakal e-mail yang Anda gunakan saat ini.
Pada tahun 1972, untuk pertama kalinya ARPANET mendemonstrasikan di depan publik, sebuah jaringan komputer sebanyak 40 komputer.
Setahun kemudian, konsep jaringan global yang menjadi cikal bakal lahirnya internet menjadi kenyataan dengan terkoneksinya University College of London (Inggris) dan Royal Radar Establisment (Norwegia). Selain itu, juga ditemukan protokol untuk transfer file, dimana sebuah komputer sudah memungkinkan untuk mengirim dan menerima data dari komputer lain.
Ya, meski istilah internet sudah telah mulai diperkenalkan saat proyek ARPANET berjalan, namun internet yang sesungguhnya baru muncul tahun 1974. Adalah Vint Cerf, kemudian disebut Bapak Internet, yang pertama kali mengembangkan TCP (Transmission Control protocol) yang menjadi standar protokol internet hingga kini.
Sejak itu, pertumbuhan internet makin pesat, terutama di dunia pendidikan dan riset. Berbagai fungsi dari internet semakin hari semakin bertambah, dari e-mail, chatting, website, sampai teknologi streaming.
Web Browser & Web
Perkembangan internet pun berlajut. Pada November 1990, dunia komputer kembali mencatat sejarah baru dengan diciptakannya web browser pertama oleh Tim Berners-Lee.
Web browser yang sekaligus editor HTML pertama ini diberi nama World Wide Web dan mulai didemonstrasikan pada bulan Desember tahun yang sama. Tahun selanjutnya, namanya diubah menjai Nexus.
Karena kesederhanaan browser yang ada, Marc Andreesen, seorang mahasiswa dan pegawai paruh waktu NCSA, membuat sebuah browser internet yang user-friendly. Bersama Eric Bina, rekan kerjanya di NCSA, ia menciptakan web browser bernama Mosaic pada bulan Agustus 1993. Kepintaran Mosaic ditunjukkan pada Graphical User Interface (GUI) yang lebih bagus dibanding browser lainnya.
Pada Mei 1994, browser tersebut berubah nama menjadi Netscape, salah satu browser populer yang saat ini masih eksis. Kemampuannya bertambah karena dapat berjalan pada beberapa platform yang berbeda (Microsoft Windows, Macintosh, dan XWindows).
Sedangkan browser Internet Explorer (IE) yang saat ini kedudukannya mulai tergeser oleh Firefox dari Mozilla, baru dirilis untuk pertama kali pada tahun 1995 bersamaan dengan diluncurkannya Windows 95 oleh Microsoft.
Pada tahun itu, Microsoft sedang disibukkan dengan proyeknya yang diberi kode “Chicago” dan proyek berkode “O’Hare”. Semula proyek tersebut akan disatukan dalam sebuah produk. Namun pada akhirnya, kedua produk tersebut dirilis secara terpisah.
Proyek Chicago kemudian menelorkan produk yang kita kenal dengan sistem operasi Windows 95. Sementara O’Hare menelorkan Internet Explorer 1.0, yang kemudian dipasarkan dalam bundle Microsoft Plus! For Windows 95.
Bersamaan dengan munculnya web browser pertama, maka pada tahun yang sama lahir juga situs pertama yang dibuat oleh CERN dengan alamat http://nsox01.cern.ch/hypertext/www/theproject.html, yang berjalan melalui web server nxoc.cern.ch.
Sayang sekali, literatur mengenai situs ini sangat minim karena pihak CERN tidak banyak mempublikasikan informasi mengenai sejarah situs tersebut. Namun, catatan terakhir membuktikan bahwa modifikasi terakhir situs ini tercatat pada tanggal 13 November 1990, pukul 15:17:00 GMT.
Sejak saat itu, mulailah bermunculan situs-situs baru di internet. Revolusi situs ini mulai berlangsung sejak tahun 1993 dengan munculnya 600 situs, yang pada tahun 1994 jumlahnya bertambah menjadi 10.000 situs.
Pada tahun 1995, jumlah itu meningkat lagi menjadi 100.000 situs. Jumlah itu terus bertambah pada tahun 1997.
Menurut catatan Netcraft Ltd, jumlah situs web pada bulan November 2001 mencapai 36.458.394. Jumlah tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu serta semakin mudahnya membuat sebuah situs. Di Indonesia, jumlah situs internet mengalami booming sekitar tahun 2000, ditandai dengan munculnya ratusan usaha dotcom (www.rnw.nl/ranesi)
Semula internet memang hanya difungsikan sebagai media transportasi informasi di lingkungan pemerintahan AS dan dunia pendidikan. Kini internet tidak hanya untuk menampilakn informasi bentuk teks, namun juga dapat membaca dokumen, mengirim dan menerima pesan elektronik (e-mail), media komunikasi massal melalui newsgroup dan mailing list, transfer dokumen, online shopping, internet banking, real-time chatting, bahkan menonton siaran langsung TV atau radio. Hebat ya…!
Menurut statistik yang dikeluarkan nua.com, pada September 2002, jumlah pengakses internet dunia telah mencapai 605,6 juta orang. Sedangkan untuk wilayah Asia Pasifik, jumlahnya 187,24 juta orang.
Untuk Indonesia sendiri, masih menurut nua.com, tercatat 4,4 juta orang pengakses internet pada bulan Januari 2002, atau sekitar 2% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini tidak dapat dikatakan sedikit, namun juga tidak dapat dikatakan banyak apabila dikaitkan dengan jumlah seluruh penduduk Indonesia.
Sumber : bestlib.co.cc
Menurut Wikipedia yang saya kutip, ada beberapa hal yang bisa kita ketahui tentang permainan sepak bola di antaranya adalah :
1. Peraturan sepak bola
Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) adalah:
* Peraturan 1: Lapangan sepak bola
* Peraturan 2: Bola
* Peraturan 3: Jumlah Pemain
* Peraturan 4: Peralatan Pemain
* Peraturan 5: Wasit yang mengatur pertandingan
* Peraturan 6: Asisten wasit
* Peraturan 7: Lama Permainan
* Peraturan 8: Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
* Peraturan 9: Cara Mendapatkan Angka
* Peraturan 10: Offside
* Peraturan 11: Pelanggaran
* Peraturan 12: Tendangan bebas
* Peraturan 13: Tendangan
* Peraturan 14: Lemparan dalam
* Peraturan 15: Tendangan gawang
Selain peraturan-peraturan di atas internasional , keputusan-keputusan Badan Asosiasi Sepak bola Daerah (IFAB) lainnya turut menambah peraturan dalam sepak bola.
2. Tujuan permainan
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan (“mencetak gol”). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.
3. Taktik Permainan
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
1. 4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2. 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3. 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan striker tunggal)
4. 4-2-4 (2 sayap)
5. 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan striker tunggal)
6. 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2 striker)
7. 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8. 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah)
9. 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1 striker)
10. 4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3 striker tengah)
11. 4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
12. 3-4-3 (dengan winger)
13. 3-5-2 (dengan libero/sweeper)
14. 3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
15. 3-6-1
16. 5-4-1
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.
4. Ofisial
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai “wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya” (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.selain itu juga mereka membutuhkan alat-alat untuk membantu jalannya pertandingan seperti:
1. papan pengganti pemain
2. meja dan kursi
5. Peraturan
5.1 Lapangan permainan
1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
2. Garis batas: garis selebar … cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; … m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
4. Garis penalti: … m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: … m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah … m (… m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
5.2 Bola
1. Ukuran: 68-70 cm
2. Keliling:10 cm
3. Berat: 410-450 gram
4. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
5.3 Tim
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
4. Jumlah wasit: 1
5. Jumlah hakim garis: 2-4
6. Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba
5.4 Perlengkapan permainan
1. Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
2. Celana pendek
3. Kaos kaki
4. Pelindung tulang kering
5. Alas kaki bersolkan karet
5.5 Lama permainan
1. Lama normal: 2×45 menit
2. Lama istirahat: 15 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2×15 menit (bila hasil masih imbang setelah 2 x 45 menit waktu normal)
4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai.
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit
6. Wasit sebagai pengukur waktu resmi
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat dicoba pada copa italia.Penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di piala dunia 2010,dimana 2 diantaranya berada di belakang gawang.
7. Percobaan penggunaan gol emas dan gol perak
Pada akhir 1990-an, IFAB mencoba membuat pertandingan lebih mungkin berakhir tanpa memerlukan adu penalti, yang sering dianggap sebagai cara yang kurang tepat untuk mengakhiri pertandingan. Contohnya adalah sistem gol perak yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu pertama, dan gol emas yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu kedua. Kedua sistem ini telah dihentikan oleh IFAB.
8. Kejuaraan internasional besar
Kejuaraan internasional terbesar di sepak bola ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association. Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali. Lebih dari 190 timnas bertanding di turnamen kualifikasi regional untuk sebuah tempat di babak final. Turnamen babak final yang berlangsung selama empat minggu kini melibatkan 32 timnas (naik dari 24 pada tahun 1998).
Kejuaraan internasional yang besar di setiap benua adalah:
* Eropa: Piala Eropa atau dikenal dengan nama Euro
* Amerika Selatan: Copa América
* Afrika: Piala Afrika
* Asia: Piala Asia
* Amerika Utara: Piala Emas CONCACAF
* Oseania: Piala Oseania
9. Piala dunia mini (piala konfederasi)
Ajang tingkat klub terbesar di Eropa adalah Liga Champions, sementara di Amerika Selatan adalah Copa Libertadores. Di Asia, Liga Champions Asia adalah turnamen tingkat klub terbesar. Sepak bola sudah dimainkan di Olimpiade sejak tahun 1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di Los Angeles). Awalnya ini hanya untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los Angeles 1984 pemain profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang mencegah negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka.
Pada saat ini, turnamen Olimpiade untuk pria merupakan turnamen U-23 yang boleh ditamnbahi 3 pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen ini tidak mempunyai kepentingan internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau bahkan dengan Euro, Copa America atau Piala Afrika. Sebaliknya, turnamen Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir sama seperti Piala Dunia Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim internasional yang lengkap tanpa batasan umur.
10. Sepak bola di Indonesia
Permainan sepak bola di Indonesia juga berkembang pesat. Ini ditandai dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 di Yogyakarta yang diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo. Untuk menghargai jasanya, mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola Piala Soeratin (Soeratin Cup) yakni kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja. Pada saat ini permainan sepak bola digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
11. Organisasi
* Fédération Internationale de Football Association (FIFA) (dunia)
* UEFA (eropa)
* CONMEBOL (amerika latin)
* CONCACAF (amerika)
* AFC (asia)
* CAF (afrika)
* OFC (oseania)
source : awalmula.com
â€Sesar Cimandiri-Lembang masih tergolong aktif. Yang menjadi masalah terbesar, sesar ini dikelilingi wilayah padat penduduk, seperti Kota Bandung dan Kota Cimahi,†tutur pakar geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Danny Hilman Natawidjaja, usai Seminar Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Horison, Bandung, Rabu (23/5).
Sesar (patahan) yang memanjang dari Palabuhanratu Kab. Sukabumi hingga Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km. Menurut Danny, jika terjadi secara bersamaan, pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter.
Berdasarkan penelusuran â€PRâ€, gempa berkekuatan 7-7,9 SR dapat mengakibatkan kerusakan serius pada areal yang cukup luas. Diperkirakan, gempa ini bisa menghancurkan sebagian besar gedung dan fondasinya. Bahkan, getarannya bisa menimbulkan retakan tanah di areal yang cukup luas. Kerusakan yang ditimbulkan bisa disetarakan dengan ledakan 160 juta ton TNT (trinitrotoluene).
Kalaupun yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, menurut Danny, gempa yang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius lebih dari 100 kilometer.
Sayangnya, menurut Danny, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal, potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut cukup besar.
â€Sejauh ini, pergerakan yang terjadi di sekitar patahan Cimandiri-Lembang memang masih relatif aman. Bahkan, berdasarkan data 100 tahun terakhir, belum diketahui adanya pergerakan yang bisa menimbulkan bencana besar,†tuturnya.
Namun, mengingat padatnya wilayah di sekitar sesar alam itu dan tingginya potensi gempa yang bisa ditimbulkan, ia menyarankan agar pemerintah segera melakukan penelitian lanjutan. â€Bagaimanapun kita tinggal di areal rawan gempa. Kapan saja, sesar tersebut bisa mengalami peningkatan aktivitas,†tuturnya.
Dia menilai, data yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan minimal untuk digunakan sebagai acuan melakukan tindakan pencegahan maupun langkah evakuasi. Padahal, selain kecepatan pergeseran, struktur tanah dan batuan yang ada di sekitar wilayah gempa juga memiliki andil yang besar untuk menentukan besarnya dampak yang ditimbulkan.
â€Suatu gempa dengan kekuatan yang sama dapat menimbulkan efek yag berbeda, bahkan di dua lokasi yang jaraknya berdekatan sekalipun,†tutur Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Dr. Antonius Ratdomopurbo.
Walaupun sebuah bangunan yang berjarak 10 km dari pusat gempa rusak parah, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan jika bangunan lain yang berjarak 3 km dari pusat gempa hanya mengalami retak ringan. Hal itu dipengaruhi susunan sedimentasi tanah yang ada di lokasi tersebut.
â€Karena itu, untuk melakukan mitigasi bencana perlu dilakukan penelitian secara menyeluruh, termasuk struktur sedimentasi yang membangun lapisan tanah di suatu daerah. Dengan demikian, pemerintah bisa dengan efektif melakukan mitigasi bencana,†katanya.
I was getting an application error when I logged in after installing the latest version video drivers for my ati card. The problem was that the Catylst Control Centre software needs the .NET Framework to be installed.
To Fix/Solution:
Install the .NET Framework, download from Microsoft here.
source : robotification.com
Terminal Prambanan - Jl. Adisucipto - Kalasan - Bandara Adisucipto - Maguwoharjo - Janti (lewat bawah) - Jl. Solo - UIN Kalijaga - Demangan - Gramedia - Jl. Sudirman - Tugu - Stasiun Tugu - Jl. Malioboro - Jl. A. Yani - Kantor Pos Besar - Jl. Sultan Agung - Gondomanan - Pasar Sentul - SGM - Jl. Kusumanegara - Gembira Loka - Babadan Gedongkuning - Jl. Janti - JEC - Blok O - Janti (lewat atas) - Jl. Adisucipto - Maguwoharjo - Bandara Adisucipto - Kalasan - Terminal Prambanan
JALUR 1B DARI TERMINAL PRAMBANAN
Terminal Prambanan – Jl. Adisucipto - Kalasan – Bandara Adisucipto – Maguwoharjo – Janti (lewat bawah) Jl. Janti – Blok O – JEC - Babadan Gedongkuning – Jl. Kusumanegara - Gembira Loka – Jl. Sultan Agung - SGM – Pasar Sentul - Gondomanan – Kantor Pos Besar - Jl. KH. Ahmad Dahlan - RS. PKU Muhammadiyah – Jl. Bhayangkara - Pasar Kembang - Badran – Jl. Kyai Mojo - Bundaran SAMSAT – Pingit – Tugu – Jl. Cik Ditiro - Gramedia – Bundaran UGM – Colombo – Jl. Gejayan - Jl. Solo - Demangan – UIN Sunan Kalijaga – Janti – Jl. Adisucipto - Maguwoharjo – Bandra Adisucipto – Kalasan – Terminal Prambanan
JALUR 2A DARI TERMINAL JOMBOR
Terminal Jombor - JL. AM. Sangaji - Monjali - Tugu - Stasiun Tugu - Malioboro - Jl. A. Yani - Kantor Pos Besar - Gondomanan - Jl. Katamso - Jokteng Wetan - Tungkak - Jl. Kol. Sugiono - Gambiran - Jl. Supeno - Basen - Rejowinangun - Jl. Gedongkuning - Babadan Gedongkuning - Jl. Kusumanegara - Gembira Loka - S4. SGM - Cendana - Jl. Sutomo - Mandala Krida - Gayam - Flyover Lempuyangan - Kridosono - Jl. Sudirman - Duta Wacana - Jl. Cik Ditiro - Galeria - Gramedia - Bunderan UGM - Colombo - Jl. Gejayan - Terminal Condongcatur - Ring Road Utara - Kentungan - Monjali - Terminal Jombor
JALUR 2B DARI TERMINAL JOMBOR
Terminal Jombor – Ring Road Utara - Monjali – Kentungan – Terminal Condong Catur – Colombo – Bundaran UGM – Jl. Cik Ditiro - Gramedia – Kridosono – Duta Wacana - Fly-over Lempuyangan - Jl. Sutomo - Gayam – Mandala Krida – Cendana – Jl. Kusumanegara - SGM – Gembiraloka – Jl. Gedongkuning - Babadan Gedongkuning – Jl. Menteri Supeno - Rejowinangun – Jl. Kol. Sugiono - Basen – Tungkak – Joktengwetan – JL. Katamso - Gondomanan – Kantor Pos Besar – Jl. KH. Ahmad Dahlan - RS PKU Muhammadiyah – Jl. Letjen Suprapto - Ngabean – Wirobrajan – BPK – Badran – Jl. Kyai Mojo - Bundaran SAMSAT – Pingit – Tugu – Jl. AM. Sangaji - Monjali – Terminal Jombor
JALUR 3A DARI TERMINAL GIWANGAN
Terminal Giwangan – Tegalgendu – HS-Silver – Jl. Nyi Pembayun - Pegadaian Kotagede – Basen – Rejowinangun – Jl. Gedong Kuning - Babadan Gedongkuning – JEC - Blok O – Janti (lewat atas) – Jl. Adisucipto - Maguwoharjo - Bandara Adisucipto - Maguwoharjo – Ringroad Utara – Terminal Condongcatur – Kentungan – Jl. Kaliurang - MM UGM - Mirota Kampus – Gondolayu – Tugu – Jl. Kyai Mojo - Pingit – Bundaran SAMSAT - Badran – PasarKembang – Stasiun TUGU - Malioboro – Jl. Ahmad Yani - Kantor Pos Besar – Jl. Ahmad Dahlan - RS PKU Muhammadiyah – Ngabean – JL. Letjen. Haryono - Jokteng Kulon – Plengkung Gading - Jl. Mayjen. Sutoyo - Jokteng Wetan – Jl. Kol. Sugiono - Tungkak – Wirosaban – Jl. Surogaten - Tegalgendu – Jl. Gambiran - Terminal Giwangan
JALUR 3B DARI TERMINAL GIWANGAN
Terminal Giwangan – Jl. Gambiran - Tegalgendu - Jl. Kol. Sugiono - Wirosaban – Tungkak – Jl. Mayjen. Sutoyo - Jokteng Wetan – Plengkung Gading - Jl. Letjen. Haryono - Jokteng Kulon – Ngabean – Jl. Ahmad Dahlan - RS PKU Muhammadiyah – Jl. Bhayangkara - Pasar Kembang – Badran – Jl. Kyai Mojo - Bundaran SAMSAT – Pingit – Tugu – Jl. C. Simanjutak - Gondolayu – Jl. Kaliurang - Mirota Kampus – MM UGM - Ring Road Utara - Kentungan – Terminal Condong Catur – Ringroad Utara – Jl. Adisucipto - Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – Maguwoharjo – Janti (lewat bawah) – Blok O – JEC - Jl. Gedongkuning - Babadan Gedongkuning – Rejowinangun – Basen – Pegadaian Kotagede – Jl.Nyi Pembayun - HS-Silver – Tegalgendu – Terminal Giwangan
TARIF
Rp. 3.500,-
KORIDOR 1 : BLOK M - KOTA
KORIDOR 2 : PULOGADUNG - HARMONI
KORIDOR 3 : HARMONI - KALIDERES
KORIDOR 4 : PULOGADUNG - DUKUH ATAS
KORIDOR 5 : KAMPUNG MELAYU - ANCOL
KORIDOR 6 : LATUHARHARI - RAGUNAN
KORIDOR 7 : KAMPUNG RAMBUTAN - KAMPUNG MELAYU
KORIDOR 8 : LEBAK BULUS- TOMANG
RUTE TRANS JAKARTA
KORIDOR | RUTE BUSWAY TRANS JAKARTA | TRANSIT |
BLOK M - KOTA | HALTE Blok M - Jl. Hassanudin - Jl. Sisingamangaraja - HALTE Masjid Agung - Bunderan Senayan - Jl. Sudirman - HALTE Bundaran Senayan - HALTE Gelora Bung Karno - HALTE Polda Metro Jaya - Semanggi - HALTE Bendungan Hilir (Benhil) - HALTE Karet - HALTE Setiabudi - HALTE Dukuh Atas 1* - HALTE Tosari - HALTE Bundaran Hotel Indonesia (HI) - Jl. MH. Thamrin - HALTE Sarinah - HALTE Bank Indonesia - Jl. Merdeka Barat - HALTE Monumen Nasional (Monas) - Jl. Majapahit - HALTE Harmoni** - Jl. Gajah Mada - HALTE Sawah Besar - HALTE Mangga Besar - HALTE Olimo - HALTE Glodok - Jl. Pintu Besar Selatan - HALTE Stasiun Kota
dan sebaliknya...
| * Transit dengan KORIDOR 4 dan 6 (tujuan Pulogadung dan Ragunan)
** Transit dengan KORIDOR 2 dan 3 (tujuan Pulogadung, Kalideres-dapat menuju Lebak Bulus) |
KORIDOR 2
| Rute Pulang Pergi
>>HALTE Pulogadung - Jl. Perintis Kemerdekaan - HALTE Bermis - HALTE Pulo Mas - HALTE ASMI - HALTE Pedongkelan - HALTE Cempaka Timur - ITC Cempaka Mas - Jl. Suprapto - HALTE RS. Islam - HALTE Cempaka Tengah - HALTE Pasar Cempaka Putih - HALTE Rawa Selatan - HALTE Galur - Jl. Kramat Bunder - HALTE Senen* - Jl. Senen Raya - HALTE Atrium Senen - Jl. Kwini II - HALTE RSPAD - Jl. Abdul Rahman Saleh - HALTE Deplu - Jl. Medan Merdeka Timur - HALTE Gambir 1 - Jl. Perwira - Jl. Lap. Banteng - Jl. Kathedral - HALTE Istiqlal - Jl. Veteran - HALTE Juanda - HALTE Pecenongan - Jl. Hayam Wuruk - HALTE Harmoni**
<<HALTE Harmoni**- Jl. Majapahit - Jl. Medan Merdeka Barat - Jl. Medan Merdeka Selatan - HALTE Balaikota - HALTE Gambir 2 - Jl. Ikhwan Ridwan Rais - Jl. Prapatan - HALTE Kwitang - HALTE Senen* - Jl. Senen Raya - HALTE Galur - Jl. Suprapto - HALTE Rawa Selatan - HALTE Pasar Cempaka Putih - HALTE Cempaka Tengah - HALTE RS. Islam - ITC Cempaka Mas - Jl. Perintis Kemerdekaan - HALTE Cempaka Timur - HALTE Pedongkelan - HALTE ASMI - HALTE Pulo Mas - HALTE Bermis - HALTE Pulogadung
| * Transit dengan KORIDOR 5 (tujuan Kampung Melayu, Ancol)
** Transit dengan KORIDOR 1 dan 3 (tujuan Blok M, Kota, Kalideres-dapat menuju Lebak Bulus) |
KORIDOR 3
| HALTE Harmoni* - Jl. Hayam Wuruk - Jl. KH. Hasyim Ashari - Jl. Kyai Tapa - HALTE Sumber Waras - HALTE Grogol** - HALTE Jelambar - Jl. Daan Mogot - HALTE Indosiar - HALTE Taman Kota - HALTE Jembatan Gantung - HALTE Dispenda (Dipenda) - HALTE Jembatan Baru - HALTE Rawa Buaya - HALTE Sumur Bor - HALTE Pesakih - HALTE Kalideres
dan sebaliknya...
| * Transit dengan KORIDOR 1 dan 2 (tujuan Kota, Pulogadung, Blok M-dapat menuju Ragunan)
**Transit dengan KORIDOR 8 (tujuan Lebak Bulus) |
KORIDOR 4
| TERMINAL Pulogadung - Jl. Bekasi Raya - HALTE Pasar Pulogadung - Jl. Pemuda - HALTE TU Gas - HALTE Layur - HALTE Velodrome - HALTE Sunan Giri - HALTE UNJ (Universitas Negeri Jakarta) - Jl. Pramuka - HALTE Pramuka LIA - HALTE Utan Kayu - HALTE Pasar Genjing - HALTE Matraman 2* - Jl. Matraman - Jl. Tambak - HALTE Manggarai - Jl. Sultan Agung - HALTE Pasar Rumput - HALTE Halimun - Jl. Galunggung - HALTE Dukuh Atas 2**
dan sebaliknya...
| *Transit dengan KORIDOR 5 (tujuan Kampung Melayu, Ancol)
**Transit dengan KORIDOR 1 dan 6 (tujuan Blok M, Kota, Ragunan) |
KORIDOR 5
| HALTE Kampung Melayu - Jl. Jatinegara Barat - HALTE Pasar Jatinegara (arah sebaliknya tidak dilewati, karena melalui Jl. Jatinegara Timur) - Jl. Matraman Raya - HALTE Kebon Pala - HALTE Slamet Riyadi - HALTE Tegalan - HALTE Matraman 1* - Jl. Salemba Raya - HALTE Salemba Carolus - HALTE Salemba - Jl. Kramat Raya - HALTE Kramat Sentiong - HALTE Pal Putih - Jl. Pasar Senen - HALTE Central Senen** - Jl. Gunung Sahari - HALTE Budi Utomo - HALTE Pasar Baru Timur - HALTE Jembatan Merah - HALTE Pademangan - HALTE Ancol
dan sebaliknya...
| *Transit dengan KORIDOR 4 (tujuan Pulogadung, Dukuh Atas 2-dapat menuju Blok M, Kota)
**Transit dengan KORIDOR 2 (tujuan Pulogadung, Harmoni-dapat menuju Kalideres, Lebak Bulus)
|
KORIDOR 6
| HALTE Latuharhari - Jl. Latuharhari - Jl. Sultan Agung - HALTE Halimun - Jl. Galunggung - HALTE Dukuh Atas 2* - Jl. Rasuna Said - HALTE Setiabudi AINI (arah sebaliknya langsung menuju Latuharhari, lalu ke Halimun, dst) - HALTE Kuningan Madya - HALTE Karet Kuningan - HALTE GOR Sumantri - HALTE Depkes (Departemen Kesehatan) - HALTE Patra Kuningan - HALTE Kuningan Timur - Jl. Mampang Prapatan - HALTE Mampang Prapatan - HALTE Duren Tiga - HALTE Imigrasi - Jl. Warung Jati Barat - HALTE Warung Jati - HALTE Buncit Indah - HALTE Pejaten - HALTE Jati Padang - HALTE SMK 57 - HALTE Deptan (Departemen Pertanian) - Jl. Harsono RM - HALTE Ragunan
dan sebaliknya...
| *Transit dengan KORIDOR 1 dan 4 (tujuan Pulogadung, Blok M, Kota-dapat menuju Kalideres, Lebak Bulus) |
KORIDOR 7
| HALTE Kampung Rambutan - Jl. Lingkar Luar Selatan - Jl. Tanah Merdeka - HALTE Tanah Merdeka (arah sebaliknya tidak lewat, langsung dari fly over ke kp. rambutan) - HALTE Fly Over Bogor Raya - Jl. Bogor Raya - HALTE RS. Harapan Bunda - Jl. Bogor Raya - HALTE Pasar Induk - HALTE Pasar Kramat Jati - HALTE PGC - Terminal Cilitan - Jl. Sutoyo - HALTE BKN - HALTE CAWANG UKI - Jl. MT. Haryono - HALTE BNN - Jl. Otto Iskandar Dinata - HALTE Cawang Otista - HALTE Gelanggang Remaja - HALTE Bidara Cina - HALTE Kampung Melayu*
dan sebaliknya...
| *Transit dengan KORIDOR 5 (tujuan Ancol-dapat menuju Pulogadung, Blok M, Kota, Kalideres, Lebak Bulus, Ragunan) |
KORIDOR 8
| HALTE Lebak Bulus - Jl. Pasar Jumat - Jl. Ciputat Raya - HALTE Pondok Pinang (arah sebaliknya tidak lewat, dari pondok indah langsung ke lebak bulus) - Jl. Gedung Hijau Raya - Jl. Metro Pondok Indah - HALTE Pondok Indah 1 - HALTE Pondok Indah 2 - Jl. Sultan Iskandar Muda - HALTE Tanah Kusir Kodim - HALTE Kebayoran Lama Bungur - HALTE Pasar Kebayoran Lama - HALTE Simprug - Jl. Teuku Nyak Arif - Jl. Letjen Supono - HALTE Permata Hijau - HALTE RS. Medika - HALTE Pos Pengumben - HALTE Kelapa Dua Sasak - Jl. Panjang - HALTE Kebon Jeruk - HALTE Duri Kepa - HALTE Kedoya Assiddiqiyah - Jl. Daan Mogot - HALTE Kedoya Green Garden - HALTE Indosiar - HALTE Jelambar - HALTE Grogol*
dan sebaliknya...
| *Transit dengan KORIDOR 3 (tujuan Kalideres, Harmoni-dapat menuju Pulogadung, Blok M, Kota, Ragunan) |